Seorang penggemar burung didesa Piyak (Hendro), mengatakan, "burung kicauan lebih dari sekedar hewan peliharaan". Burung kicauan bisa menjadi sumber penghasilan, semakin bagus kualitas kicauan burung yang dimiliki maka akan semakin mahal harga jual burung tersebut. Apalagi burung tersebut mampu menjuarai suatu kompetisi perlombaan burung, harga burung akan melonjak hingga jutaan rupiah. Tingginya harga jual tersebut membuat sebagian penggemar burung beralih menjadi pembudidaya burung kicauan. Apalagi dukungan industri pakan burung dengan kualitas semakin baik juga terus terjaga hingga kini. Sehingga industri pakan burung, industri sangkar dan accesoris dan industri peternakan burung berkicau dapat berjalan ber iringan.
Awalnya hanya sekedar hoby untuk mengisi waktu luang, sekarang sekarang membudidayakan burung lovebird kesayangannya, ini merupakan langkah awal bagi saya untuk meningkatkan kegemaran saya ini menjadi lebih baik lagi, melihat prospek burung berkicau yang makin hari makin meningkat sangat mengugah saya untuk melakoni ini. Kendala yang banyak ditemui selama masa perawatan hingga perkawinan dan penetasan telur adalah :
- telur yang tidak menetas; yang disebabkan oleh kurangnya nutrisi pada induk, infeksi bakteri, atau induk yang mandul,
- sulitnya mengawinkan sepasang lovebird; untuk mengatasinya, peternak harus mengetahui dengan baik masa-masa birahi burung serta memberi pakan yang meningkatkan birahi,
- kelainan pada kaki pada anak burung yang baru menetas; salah satu upaya pencegahannya adalah menempatkan induk yang sedang mengerami telurnya di tempat yang tidak licin.
- serangan hewan lain yang sering mengakibatkan kematian. Hewan yang paling sering mengganggu lovebird adalah tikus. Kata seorang guru di Sekolah Dasar ini (Hendro)Kim
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !