(IR, Kim Beno
Piyak). Ketika warga desa Piyak sedang terlelap
dalam buaian mimpi tidur nyenyak....saat itu hari Jumat, 2 Desember 2016 pukul
03.15 terdengar suara gemuruh...... Ngadiran, 53 tahun warga dusun
Anting-anting desa Piyak terbangun dari tidurnya. Ngadiran mencari sumber suara
gemuruh ternyata dibelakang rumahnya tanggul sungai mekuris jebol tidak mampu menahan
air sungai bengawan solo yang terus naik. Seketika itu Ngadiran
berteriak-teriak memberitahukan kepada tetangganya tentang jebolnya tanggul. Mendengar
teriakan warga Sariyanto, 47 tahun yang menjabat sebagai Kepala Satuan Tugas
Linmas yang rumahnya berdekatan dengan lokasi jebolnya tanggul langsung melihat
lokasi. Dalam hitungan detik Sariyanto melaporkan jebolnya tanggul kepada Sekretaris Desa melalui hand phone.
Setelah berkoordinasi dengan Kepala Desa, Sekdes menginformasikan kepada warga
melalui pengeras suara di masjid dan mushola tentang kejadian jebolnya tanggul
sungai mekuris dan meminta warga untuk gotong-royong menutup tanggul yang
jebol. Kepala Desa dan Perangkat Desa serta warga pagi itu dengan alat seadanya
berupa bambu ( bongkotan ) dan sak
berisi tanah berupaya menutup tanggul yang jebol sekitar 15 meter namun karena
arus air yang sangat deras tanggul yang jebol tidak mampu ditutup. Jebolnya
tanggul mengakibatkan banjir merendam rumah 268 KK, Tanaman padi sawah seluas
42 Ha usia 60 hari, jagung 2 Ha, Cabai 1 Ha, jalan PUK 1.200 M, Jalan Poros
Desa 2.100 M, jalan Lingkungan 700 M,
Masjid/Mushola : 5 buah, Sekolahan ( MI Ar Rokhman Piyak ) : 1 serta
Kantor/Balai Desa, ketinggian air rata – rata 85 cm, kerugian akibat banjir
ditaksir Rp. 525.000.000,- ( Lima Ratus Dua Puluh lima Juta Rupiah ). Banjir selain merendam desa
Piyak juga berdampak pada desa Simbatan, sebagian desa Sedeng dan Palembon.
Home »
» BANJIR AKIBAT JEBOLNYA TANGGUL SUNGAI MEKURIS
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !